• [Kamis 23/05/2012] Naruto 587
  • [Kamis 23/05/2012] One Piece 668
  • [Kamis 23/05/2012] Bleach 493
  • [Minggu 27/05/2012] Fairy Tail 284
  • 17 Mei 2011

    Setelah menjadi dewasa dan mengalahkan Bromocorah
    pengacau kahyangan jonggring saloko Patih Sekipu dan
    Raja Kalapracona dari Kerajaan Trabulasuket, Si Jabang
    Putut Tetuka resmi berubah nama menjadi Gatutkaca. ***
    “Ngger cah bagus…putra si jabang bungkus (Ayah Gatutkaca, Bima terlahir masih terbungkus)ojo adoh
    piring seko sendoke, ojo adoh genthong seko
    siwure…”wejang Ki Semar. “Romo ki yok uopooooo …lagi mewejang apa…lagi laper plus haus…ko ngomongi piring , sendok, dan perkakas dapur… “sambil nyekekrek terkekeh-kekeh Si Bungsu Bagong Nyela wejangan Romonya. Sambil nyengkemos mulut Bagong, Si Sulung Gareng
    yang selalu sok intelektual menjelaskan “ojo adoh piring seko sendoke, ojo adoh genthong seko siwure … maksudnya jangan sampai Ndoro Gatutkaca jauh
    berguru pekerti dan salah ngelmu upakarti karena
    Paman-pamanya/Pandawa dan kita sendiri sudah
    merupakan makanan lezat untuk mengenyangkan jiwa
    yang lapar akan pekerti …dan untuk sukma yang haus akan ilmu kehidupan… ga koyo koe Gong …meneng- meneng tapi Badogaaaann…ae…sing dipikiriiii….”sambil cengengesan Gareng langsung lari.
    Gatutkaca, melewati perjuangan panjang dan berat
    mengalahkan seribu kesatria pilih tanding, demi menikahi
    Si Bibir Ranum bak bibirnya Arumi Bachsiin yaitu Dewi
    Pregiwa yang tak lain sepupunya sendiri anak dari
    Pamanya Arjuna, dan harus mengalahkan saingin
    terberatnya Raden Laksmana Mandrakumara yang pun terhitung masih saudara, karena Laksmana anak
    Pakdenya Prabu Jokopitono alias Duryudana atau
    Dursasana. Dari pernikahan ini Gareng, Petruk, dan Bagong, bisa
    menimang Ndoro Muda lagi bernama Sasikirana. ***
    Gatutkaca Dadi Raja Eng Pringgodani Begini kisahnya.(*) Kala itu tampuk Kerajaan Pringgadhani di pegang oleh
    Sang Ibunda Arimbi, setelah sebelumnya saudaranya
    Arimba mati ditangan Bima, saat Bima menginvasi
    Pringgadhani, akhirnya memperistri Arimbi. Setelah Gatutkaca dewasa akhirnya Gatutkaca diangkat
    sebagai Raja di Negeri Raksasa Pringgadani, Terkecuali
    Brajadenta, kesemua Pakde & Paklik-nya Brajamusti,
    Brajalamadan, Brajawikalpa, dan Kalabendana semua
    sangat menyayangi Gatutkaca, dan Kalabendanalah
    yang paling Gatutkaca sayangi, meskipun Paklik Raksasanya ini berbentuk bulet , kerdil, tapi hatinya
    mulia, dan polos.
    Pakde Brajadenta yang kena hasut Sengkuni akhirnya
    Mbalelo hendak merebut takhta kerajaan yang baru saja
    diberikan kepada keponakanya, karena menurut
    Sengkuni sebenarnya takhta itu sudah menjadi hak
    Brajadenta, untung saat baru mencak-mencak didepan
    kesatrian, Brajamusti yang berpihak ke Gatotkaca menghadangnya, setelah dua saudara kembar ini
    bertarung keduanya tewas, dan Roh mereka menyusup
    ke tangan kanan dan kiri keponakan mereka, yowiss
    Gatotkaca semakin sakti karena tanganya kadunungan
    Aji Brajamusti dan Aji Massaid ….ealah…Aji Brajadenta. ***
    Matinya Sang Kesatria Muda. Inilah asal muasal mala kecil yang akhirnya mengakhiri
    nyawa Gatotkaca. Kencrang-kencreng, prangas-pringis, Abimanyu Kesatria
    dari Keraton Ndwarawati Putra Arjuna, nampak gembira
    karena cita-citanya segera Come Thrue , setelah Batara
    Kresna merestuinya untuk menikahi Eyangnya Utari. Seperti biasa kemana Abimanyu memijak bumi, diawang-
    awang mabur gebyar-gebyar Si Empunya Kotang
    Antrakesuma,tapi kali ini Gatotkaca membawa Pakliknya
    Kalabendana, dalam rangka mengawal sepupu
    kesayanganya. Konon, Abimanyu pemilik Wahyu Widayat punya
    pasangan Wahyu Cakraningrat, Nah …kebetulan pemilik pasanganya adalah eyangnya sendiri Dewi Utari, dan
    mereka berdualah yang ketempelan tanggung jawab
    menurunkan Raja-Raja nusantara dengan perkawinan.
    Pucuk dicanta ulam pun tiba, Eyang utari mau
    memberikan Nyooohh…semuanya untuk Abimanyu, asalkan Abimanyu masih Single, Karena melihat
    kecantikan dan betapa damainya tenggelam dalam
    tatapan Utari nan temaram bak senja nan hampir
    tenggelam dibalik bukit indrakila. “Saya masih single ko Eyang …Suuuueeerrr dechh…” jawab Abimanyu daripada gagal akan tanggung
    jawabnya melahirkan Raja-raja Nuswantoro. “Kalo saya bo’ong biarin dech…saya Tatu Arang Krancang saat di Palagan Besar Barathayudha nanti, tubuh saya
    tertancap jutaan anak panah kurawa sehingga bak
    landak….” “Goorrrrooohhh……Nggedebuuuss…”Kalabendana membantah dengan kepolosanya, seantero Negeri pun
    tau kalo Anggito Abimanyu sudah beristri Siti Sundari. Dengan maksud cuma mau wanti-wanti namun ya sudah
    terlambat, Gatotkaca menepuk pipi Pakliknya yang
    refleks Nyletuk, Malang tak dapat ditolak untung, tak
    dapat diraih, tangan Gatotkaca yang sudah kadunungan
    Aji Brajamusti dan Brajalamadan mengakhiri hidup
    Pakliknya sendiri Kalabendana. Dan, benarlah pada saat di Palagan Kurukhsetra tatkala
    perang saudara berlangsung Abimanyu mati dikeroyok
    Kurawa dan badanya ditancepi panah percis landak.
    Gatotkaca terbang, Gebyar-Gebyar sinar cosmic alami
    memancar, cahaya terang benderang dari Kotang
    Antrakesumanya, dia meraup sebanyak mungkin
    prajurit kurawa lalu dibawa terbang setinggi-tingginya
    lalu dihempaskan kebumi, hampir habis semua Pasukan
    kurawa kini berhadapanlah Gatotkaca dengan Karna pemilik Kontawijaya. Gatotkaca terbang setingga mungkin, dan menciptakan
    seribu kembaranya, untuk mengelabuhi Karna, tapi
    dengan petunjuk Batara Surya Karna berhasil
    menemukan Gatotkaca Asli dan terlepaslah kontawijaya
    dari busurnya….wuuuuussssshhhh….. Kontawijaya yang sudah mleset disambut Arwah
    Kalabenda, seraya menyampaikan pesan dari kayangan
    bahwa ajal keponakanya sudah sampai, Kalabendana
    menghujamkan Kontawijaya tepat didada Gatotkaca
    yang didalamnya tertanam sarung dari Kontawijaya. Gatotkaca menerima kematianya dengan syarat
    jasadnya harus jatuh menimpa sisa Pasukan Kurawa dan
    Karna Sendiri, Benarlah Jasad Sang Raksasa Kesatria
    Pringgadani meluncur dari langit menimpa pasukan
    Kurawa dan kereta Karna pun hancur mawurahan, Karna
    berhasil melompat keluar perca-perca keretanya menghambur, menyebar menancap pada semua Prajurit
    Korawa. Gugurlah Kesatria Muda Prabu Bimasutha Alias
    Gatotkacha…Yang Punya Pringgadhani.


    Artikel Terkait:

    0 Komentar:

     
    Follow This Site Manga Reader Features | Tampilan Full Screen [F11] | Zoom [Arahkan cursor pada gambar] | SlideShow [Klik gambar]